Keutamaan Shalat Sunah Rawatib

Dari Ummu Hibban rodhiallahu'anha: "Saya mendengar Rasulullah sholollohu 'ailaihi wassalam bersabda: "Barang siapa yang sholat 12 raka'at selain sholat fardhu, maka akan dibangunkan untuknya rumah di surga." (HR. Muslim)
Menurut para ulama' yang dimaksudkan dengan 12 raka'at selain shalat fardhu tersebut adalah shalat rawatib. Berikut penjelasannya :



Sholat Rawatib artinya; Sholat-sholat yang mengiringi sholat-sholat fardhu. Baik itu yang dilakukan sebelum sholat fardhu maupun sesudahnya.
Sholat Rawatib terbagi atas 2, yaitu:


  1. Sholat Qobliah. Asal katanya dari qoblu, artinya sebelum. Qobliah artinya sholat sunnat yang dikerjakan sebelumshalat fardhu.
  2. Sholat Ba'diah. Asal katanya dari ba'da, artinya setelah. Ba'diah artinya sholat sunnat yang dikerjakan sesudahshalat fardhu.
Jumlah seluruh raka'at shalat Qobliah dan Ba'diah ada 22 raka'at:
  • 2 Qobliah Subuh
  • 4 Qobliah Zuhur
  • 4 Ba'diah Zuhur
  • 4 Qobliah Ashar
  • 2 Qobliah Maghrib
  • 2 Ba'diah Maghrib
  • 2 Qobliah Isya
  • 2 Ba'diah Isya'
Dari total 22 raka'at, ada sebahagian yang muakkadah(ditekankan), dan ghairo muakkadah (tidak ditekankan). Para ulama' berbeda pendapat tentang jumlah raka'at pada sholat kobliyah dan ba'diyah yang muakkadah. Dan pendapat yang paling rajih (kuat) insya Allah adalah yang mengatakan 12 raka'at =Syarah Muslim, Imam An-Nawawi [6/9]=. Berdasarkan hadits yang telah saya sebutkan di atas.

Para ulama' juga berbeda pendapat tentang pengambilan sholat untuk membentuk 12 raka'at. Ada dua pendapat:
A.
2 Qobliah Subuh
4 Qobliah Zuhur
2 Ba'diah Zuhur
2 Ba'diah Maghrib
2 Ba'diah Isya'

B.
2. 2 Qobliah Subuh
2 Qobliyah Zuhur
2 Ba'diah Zuhur
2 Qobliah Ashar
2 Ba'diah Maghrib
2 Ba'diah Isya'

Tapi, insya Allah pendapat yang paling rajih adalah pendapat: A, karena penyebutan jumlah ini secara jelas disebutkan di kebanyakan riwayat. Wallohu'alam =Syarah Muslim, Imam An-Nawawi (6/9)=

CATATAN: Ketika mendengar sebuah berita dari surga yang nama bendanya mirip dengan nama benda yang ada di dunia, ingatlah dengan perkataan Abdullah bin Abbas: "Tidak ada yang di surga itu sesuatu yang sama dengan di dunia melainkan hanya namanya saja." Jadi, apabila disebutkan ada rumah di surga, yakinlah rumah di dunia tidak sama dengan rumah yang ada di surga.Wallohu'alambishsowab

0 komentar:

Post a Comment