Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl : 68-69)
Di pagi yang cerah, di antara rindangnya pepohonan, tampak seekor burung elang sedang bermalas-malasan beristirahat di dahan sebatang pohon. Selama beberapa hari burung elang berulang kali hinggap di dahan pohon yang sama karena tertarik mengamati kegiatan segerombolan tawon (lebah) yang terlihat sibuk bekerja bersama-sama membuat sarang yang berjuntai di dahan sebatang pohon.
Di pagi yang cerah, di antara rindangnya pepohonan, tampak seekor burung elang sedang bermalas-malasan beristirahat di dahan sebatang pohon. Selama beberapa hari burung elang berulang kali hinggap di dahan pohon yang sama karena tertarik mengamati kegiatan segerombolan tawon (lebah) yang terlihat sibuk bekerja bersama-sama membuat sarang yang berjuntai di dahan sebatang pohon.
Tampak seekor tawon sebentar terbang hinggap di
antara bunga-bunga hutan yang mekar, mengisap sari madu, dan terbang
kembali ke dahan memberikan sari madu ke sarangnya, dan begitu
seterusnya. Burung elang dengan tidak sabar menegur seekor tawon yang
sedang terbang di dekatnya, "Hai tawon kecil, kamu sibuk terbang dari
satu bunga ke tempat sarangmu, memangnya apa yang sedang kamu
kerjakan?"
Tawon pun menjawab: "Aku dan kawan-kawan sedang membuat sarang."
"Untuk apa kalian repot membuat sarang sebesar itu?
Umur tawon kan sangat pendek. Sudahlah...,tidak perlu susah-susah
bekerja! Santai-santai saja dan nikmati kehidupanmu yang singkat
itu."Demikian burung elang menasihati si tawon.
"Umurku memang tidak sepanjang umurmu burung elang. Tapi justru karena
pendeknya waktu yang aku punya, aku tidak boleh menyia-nyiakan nya. Aku
harus bekerja giat dan lebih rajin agar sarang kami bisa selesai
sesingkat umur kami,"
jawab tawon.
"Untuk apa sarangmu harus diselesaikan cepat-cepat, toh kamu akan segera
mati," elang menanggapi dengan cepat. "Maka, kamu pun tidak bisa
menikmati sarang yang telah dibuat dengan susah payah,"
"Hahaha, tuan elang yang gagah dan berumur panjang, kasihan sekali
caramu berpikir.Justru umur kami yang singkat inilah yang harus kami
hargai dengan sungguh-sungguh. Kami memang makhluk kecil dan berumur
pendek tetapi kami bangga dan bahagia karena bisa berarti bagi makhluk
lain yaitu dengan memberi semua hasil kerja keras yang telah dilakukan
seumur hidup kami. Itulah arti keberadaan kami," pungkas tawon kecil
sambil terbang berlalu.
Mendengar ucapan tawon kecil, si burung elang
terdiam. Ia tidak mampu berkata-kata lagi dan bersombong diri. Ternyata
di balik penampilan makhluk yang kecil dan berumur pendek, kehidupan
mereka pun memiliki arti tersendiri.
Seberapa pun panjang dan pendeknya sebuah
kehidupan, itu adalah misteri alam dari Allah Yang Maha Kuasa. Sebagai
manusia, kita tidak pernah tahu kapan waktu kita akan berakhir. Tetapi
jika di setiap penggal waktu yang kita punya, kita punya dedikasi untuk
melakukan yang terbaik serta mampu bertanggung jawab atas kehidupan kita
sendiri, apalagi juga bermanfaat bagi orang lain, niscaya tiap tiap
hari yang kita jalani adalah hari yangpenuh gairah , gembira, optimis,
produktif, dan dinamis!
Sumber : Abatasa
Sumber : Abatasa
0 komentar:
Post a Comment