Frequensi Otak
Bila otak kita melakukan aktivitas ia menghasilkan gelombang. bahkan ilmuwan barat dan juga ilmuwan Jepang menggunakan otak monyet sebagai subjek untuk mengontrol pergerakan robot, sungguh membanggakan kan. sebenarnya gelombang otak manusia dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu: -
1) Sadar (Beta: 15-30Hz)
2) Bawah Sadar (Alpha :9-14Hz)
3) Bawah Sadar (Theta: 4-8Hz)
4) Tidak Sadar (Delta: 1-3Hz)
Sebenarnya frekuensi ini adalah cetusan elektrokimia yang terjadi di dalam otak ketika kita berpikir. Ia melibatkan neuron otak untuk mengirim signal-signal ketika proses berpikir terjadi. Inilah yang dimaksud dengan penilaian kegiatan otak yaitu penilaian cetusan elektrokimia (signal) dalam sesaat yang terjadi di dalam otak. Banyak berpikir, lagi banyak cetusan elektrokimia dan makin laju tingkat cetusan per detik (frekuensi). dengan kata lain ia adalah aktivitas dari otak.
1. Gelombang Beta 15-30Hz (Sadar)
Di tingkat ini, kita berada di dalam kondisi sadar. Segala analisis, pilihan dan semua aktivitas yang melibatkan kita berpikir berada di bawah frekuensi beta. Dengan kata lain, ketika kita banyak berpikir secara sadar, kita berada di frekuensi ini.
Tingkat pikiran di frekuensi ini merupakan realitas pikiran. Kita akan memikirkan sesuatu itu berdasarkan apa yang kita nampak dan rasakan sesuai daya pemikiran kita saat itu.
Jika kita memberi petunjuk kepada mereka yang berada di frekuensi ini, petunjuk tersebut akan dianalisis terlebih dahulu sesuai pendapat orang yang menerimanya. Sebab itu agak sulit untuk memberi perintah seperti apa yang kita inginkan kepada orang yang berada di frekuensi ini.
Sebab itu ketika kita ingin menasihati seseorang, kita harus hindari menasihat mereka ketika mereka berada di dalam kondisi beta.
Contoh yang jelas adalah ketika Anda pertama belajar mengendarai mobil. Saudara pasti berpikir sebelum menekan pedal gas, pedal break, mengganti gear dan sebagainya. Ketika ini berkendara menjadi agak sulit karena Anda harus berpikir sebelum melakukan sesuatu.
2. gelombang Alpha 9-14Hz (Bawah Sadar)
Di tingkat ini, kita berada di dalam kondisi bawah sadar atau dengan nama lain sedang dalam kondisi asyik dan fokus. Ini adalah frekuensi terbaik ketika belajar.
Di tingkat ini, kita hanya bisa menerima tapi tidak mampu membuat reaksi. Semua petunjuk yang diberikan akan kita ikuti tanpa membuat analisis terlebih dahulu. Jika disebut pada artikel Realiti Musik dan Realitas Pikiran, kita seolah-olah tidak filter luar dan dalam.
Tahap ini memiliki kebaikan dan keburukan. Kebaikan adalah karena di saat ini, apa yang masuk ke pikiran tidak lagi dikelola oleh pikiran kita. Jika kita memberi nasihat kepada seseorang dalam kondisi ini, ia terus akan masuk ke dalam pikiran orang itu dan terus diingat.
Jika kita berada di frekuensi ini, kita berada di dalam kondisi tenang dan tenteram. Pikiran tidak celaru dan berserabut karena otak kita tidak banyak berpikir saat ini.
Contoh yang jelas adalah ketika kita sudah pandai mengemudi mobil. Kita tidak perlu berpikir untuk mengganti gear, menekan pedal gas atau menekan break. Kita dapat lakukan tanpa kita sadari. Segalanya terjadi secara otomatis.
Keburukan di frekuensi ini adalah, Anda seolah-olah dipukau ketika ini. Orang yang menjalankan pemasaran dan juga penjualan dari rumah ke rumah atau di pasar-pasar raya akan mencoba menurunkan frekuensi saudara ke tingkat ini.
Kemudian ketika Anda sudah berada di tingkat ini, Anda tidak berdaya untuk berbuat apa-apa karena setiap instruksi akan saudara ikuti tanpa banyak bicara. Saudara tidak mampu untuk melakukan apa-apa reaksi sehingga Anda tidak sadar mengulurkan segala uang Anda kepada vendor yang berhasil memukau saudara.
Pastikan Anda berada di dalam kondisi Beta ketika belanja atau berada di tempat publik. Jika tidak, Anda akan dipukau di dalam kondisi terjaga.
3. Gelombang Theta 4-8Hz (Bawah Sadar)
Di tingkat ini, kita masih terjaga tetapi kita sangat asyik dan dikatakan khusyuk. Khusyuk di dalam shalat harus berada frekuensi ini. Ketika ini kita tidak mampu menganalisis atau menafsirkan apa-apa pun.
Jika frekuensi Alpha, kita hanya menerima dan bisa menafsir tetapi tidak bisa merespon. Frekuensi Theta pula kita hanya menerima tetapi tidak mampu menafsir apalagi untuk merespon.
Ketika ini, kita tidak sadar apa yang terjadi disekeliling kita akibat terlalu khusyuk dengan satu hal. Jika kita shalat, yang ada saat ini adalah perasaan CINTA pada Allah dan hanya Allah yang hadir saat ini. Tidak ada yang lain.
Sebab itu di zaman Rasullullah, sahabat yang terkena panah di betis hanya melakukan shalat sunat saja disamping sahabat lain mencabut anak panah tersebut. Khusyuknya sehingga tidak merasa apa-apa pun sakit.
Jika kita berada di dalam frekuensi ini, kita akan merasa sangat tenang.
4. Gelombang Delta 1-3Hz (Tidak Sadar)
Tahap ini merupakan tahap tidak sadar di mana kita berada di dalam kondisi tidur. Namun tidur ini adalah tidur yang dikatakan tidur mati. Kita tidak bermimpi. Tidur yang sangat puas dan cukup. Meskipun mungkin 10 menit tetapi kita akan rasakan cukup segar setelah bangun.
Jika kita tidur tetapi kita bermimpi, kita sebenarnya masih berada di dalam kondisi Beta dan bukannya Delta. Ini berarti otak masih berpikir. Sebab itulah datangnya mimpi yang mengarut. Kita menjadi sangat penat saat bangun jika kita tidur tetapi masih di dalam Beta.
Menurut Dr Azhar Sarip yang telah membuat penelitian tentang adzan yang berkumandang. Menurut beliau Adzan yang dilaungkan memiliki frekuensi gelombang Theta.
Orang yang selalu shalat di sepertiga malam yang menyerahkan 100% jiwa dan raga pada Allah dengan penuh rasa CINTA mampu tidur dalam kondisi delta. Tidur mereka sedikit tetapi puas dan tidak mengantuk di siang harinya. Begitu juga dengan mereka yang sering melakukan tafakur cara Islam.
Bukan saja adzan tetapi bacaan ayat-ayat suci Al-Quran jugak memiliki gelombang ini yaitu gelombang Theta. menurut beliau kita selalu menghasilkan gelombang Beta. gelombang Beta ini menyebabkan dunia kita tidak sehat. jadi kehadiran adzan menghasilkan gelombang Theta. Gelombang ini bertindak sebagai penyeimbang atau 'stabilizer' ke dunia kita. jadi adzan telah menyeimbangkan dunia kita ini.
Firman Allah dalam surat Al-Jumu'ah, ayat pertama yang berarti
"Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi selalu bertasbih kepada Allah. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana" (Al-Jumu'ah, 62:1)
Semua makhluk Allah yang berada di dunia ini bertasbih kepada Allah. seperti yang telah jelaskan tadi, tasbih ini akan menghasilkan gelombang Theta yang menyeimbangkan dunia ini. pohon-pohon, tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan di hutan semuanya bertasbih kepada Allah. akan tetapi perbuatan manusia yang lupa pada tangungjawab mereka sebagai khalifah di muka bumi ini telah menghancurkan alam kita. bukan saja mereka telah menyebabkan pemanasan global, bahkan telah mengurangi jumlah makhluk Allah yang bertasbih. mengurangi sumber penghasilkan gelombang Theta.
Kesimpulan
Semua frekuensi ini dapat dicapai dengan cara sengaja atau dengan kata lain menurut kehendak kita. Ia membutuhkan banyak latihan dan kita mampu mencapai di mana saja tingkat frekuensi yang kita inginkan.
Sebab itu, apabila kita mampu untuk berada di mana-mana frekuensi, maka dengan mudah kita dapat berada di tingkat khusyuk ketika shalat.
Khusyuk ketika shalat adalah sangat tenang. Sebab itu mereka yang merasainya selalu tenang, ceria dan sebagainya.
Komunikasilah dengan Allah agar kita dimudahkan untuk berdaya berada di frekuensi yang kita inginkan. Banyak sangat kebaikannya. Ketika inilah kita mampu untuk menyerahkan 100% jiwa dan raga kita pada Allah SWT. Selalu ingat dan sebut nama Tuhanmu.
FAKTA TAMBAHAN
Selain indikator masuk waktu solatm, adzan juga sering dilaungkan ketika
1. Meletusnya perang
2. Bayi yang baru lahir (adzan di telinga kanan, iqamat telinga kiri)
3. Orang yang histeris atau disampuk jin
4. Pergaduhan
5. Sebelum dimulainya perjalanan
6. Kapan terjadinya kebakaran
7. Sesat di dalam hutan
8. Terjadi ribut kuat
Wallaua'lam
Disalin dengan sedikit modifikasi dari:
http://
http://
http://www.carigold.com/
0 komentar:
Post a Comment