Dari
Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya beliau melarang
seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan
makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan
Turmidzi) bersabda Nabi dari Abu Hurairah,”Jangan kalian minum
sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !”
(HR. Muslim) Rahasia Medis
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani
berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan
lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum
sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke
dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi
berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya
usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi
pencernaan. Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat,
tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum
muslimin.
Dr. brahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat
berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf
sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada
tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini
merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf
dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai
ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada
dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam
keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada
saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh
reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada
lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi
secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf
(Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi
jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Begitu pula
makan dan minum berdiri secara terus menerus terbilang membahayakan
dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter
melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang
biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. Air yang masuk
dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu
struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa
lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada
‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal.
Nah. Jika kita
minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju
kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi
pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa
di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah
satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan
otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara
mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu
fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan
dan minum. Akibat Makan dan Minum Sambil Berdiri. Subhanallah..
Penampakan Mekkah Dan Madinah Dari Luar Angkasa Terlihat Terang benderang Sementara Permukaan Bumi Lainnya Tampak Gelap Gulita
Hanya Mekkah dan Madinah yang tampak terang, sementara dibagian bumi
lainnya tampak gelap gulita, hal itu diungkapkan Sunita William, seorang
astronaut pertama India yang pada tanggal 2 Juli 2007 berada luar
angkasa, Sunita mengatakan bahwa dari atas seluruh permukaan bumi
diselimuti kegelapan,
Sunita Williams sendiri adalah seorang astronot kelahiran Ohio tanggal
19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah
dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA.
Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar
angkasa untuk wanita : berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan
berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit). Kapan wanita Indonesia bisa
seperti ini?.
SUNITA WILLIAM
Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang
suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa
menangkap suara Adzan.
Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari Allah untuk
menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout?. Dikhabarkan
setelah peristiwa ini, Sunita Williams secara spontan memeluk agama
Islam. Allahu Akbar, bila khabar ini adalah suatu kebenaran.
Bila otak kita melakukan aktivitas ia
menghasilkan gelombang. bahkan ilmuwan barat dan juga ilmuwan Jepang
menggunakan otak monyet sebagai subjek untuk mengontrol pergerakan
robot, sungguh membanggakan kan. sebenarnya gelombang otak manusia
dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu: -
1) Sadar (Beta: 15-30Hz) 2) Bawah Sadar (Alpha :9-14Hz) 3) Bawah Sadar (Theta: 4-8Hz) 4) Tidak Sadar (Delta: 1-3Hz)
Sebenarnya frekuensi ini adalah cetusan elektrokimia yang terjadi di
dalam otak ketika kita berpikir. Ia melibatkan neuron otak untuk
mengirim signal-signal ketika proses berpikir terjadi. Inilah yang
dimaksud dengan penilaian kegiatan otak yaitu penilaian cetusan
elektrokimia (signal) dalam sesaat yang terjadi di dalam otak. Banyak
berpikir, lagi banyak cetusan elektrokimia dan makin laju tingkat
cetusan per detik (frekuensi). dengan kata lain ia adalah aktivitas dari
otak.
1. Gelombang Beta 15-30Hz (Sadar)
Di
tingkat ini, kita berada di dalam kondisi sadar. Segala analisis,
pilihan dan semua aktivitas yang melibatkan kita berpikir berada di
bawah frekuensi beta. Dengan kata lain, ketika kita banyak berpikir
secara sadar, kita berada di frekuensi ini.
Tingkat pikiran di
frekuensi ini merupakan realitas pikiran. Kita akan memikirkan sesuatu
itu berdasarkan apa yang kita nampak dan rasakan sesuai daya pemikiran
kita saat itu.
Jika kita memberi petunjuk kepada mereka yang
berada di frekuensi ini, petunjuk tersebut akan dianalisis terlebih
dahulu sesuai pendapat orang yang menerimanya. Sebab itu agak sulit
untuk memberi perintah seperti apa yang kita inginkan kepada orang yang
berada di frekuensi ini.
Sebab itu ketika kita ingin menasihati
seseorang, kita harus hindari menasihat mereka ketika mereka berada di
dalam kondisi beta.
Contoh yang jelas adalah ketika Anda
pertama belajar mengendarai mobil. Saudara pasti berpikir sebelum
menekan pedal gas, pedal break, mengganti gear dan sebagainya. Ketika
ini berkendara menjadi agak sulit karena Anda harus berpikir sebelum
melakukan sesuatu.
2. gelombang Alpha 9-14Hz (Bawah Sadar)
Di tingkat ini, kita berada di dalam kondisi bawah sadar atau dengan
nama lain sedang dalam kondisi asyik dan fokus. Ini adalah frekuensi
terbaik ketika belajar.
Di tingkat ini, kita hanya bisa
menerima tapi tidak mampu membuat reaksi. Semua petunjuk yang diberikan
akan kita ikuti tanpa membuat analisis terlebih dahulu. Jika disebut
pada artikel Realiti Musik dan Realitas Pikiran, kita seolah-olah tidak
filter luar dan dalam.
Tahap ini memiliki kebaikan dan
keburukan. Kebaikan adalah karena di saat ini, apa yang masuk ke pikiran
tidak lagi dikelola oleh pikiran kita. Jika kita memberi nasihat kepada
seseorang dalam kondisi ini, ia terus akan masuk ke dalam pikiran orang
itu dan terus diingat.
Jika kita berada di frekuensi ini, kita
berada di dalam kondisi tenang dan tenteram. Pikiran tidak celaru dan
berserabut karena otak kita tidak banyak berpikir saat ini.
Contoh yang jelas adalah ketika kita sudah pandai mengemudi mobil. Kita
tidak perlu berpikir untuk mengganti gear, menekan pedal gas atau
menekan break. Kita dapat lakukan tanpa kita sadari. Segalanya terjadi
secara otomatis.
Keburukan di frekuensi ini adalah, Anda
seolah-olah dipukau ketika ini. Orang yang menjalankan pemasaran dan
juga penjualan dari rumah ke rumah atau di pasar-pasar raya akan mencoba
menurunkan frekuensi saudara ke tingkat ini.
Kemudian ketika
Anda sudah berada di tingkat ini, Anda tidak berdaya untuk berbuat
apa-apa karena setiap instruksi akan saudara ikuti tanpa banyak bicara.
Saudara tidak mampu untuk melakukan apa-apa reaksi sehingga Anda tidak
sadar mengulurkan segala uang Anda kepada vendor yang berhasil memukau
saudara.
Pastikan Anda berada di dalam kondisi Beta ketika
belanja atau berada di tempat publik. Jika tidak, Anda akan dipukau di
dalam kondisi terjaga.
3. Gelombang Theta 4-8Hz (Bawah Sadar)
Di tingkat ini, kita masih terjaga tetapi kita sangat asyik dan
dikatakan khusyuk. Khusyuk di dalam shalat harus berada frekuensi ini.
Ketika ini kita tidak mampu menganalisis atau menafsirkan apa-apa pun.
Jika frekuensi Alpha, kita hanya menerima dan bisa menafsir tetapi
tidak bisa merespon. Frekuensi Theta pula kita hanya menerima tetapi
tidak mampu menafsir apalagi untuk merespon.
Ketika ini, kita
tidak sadar apa yang terjadi disekeliling kita akibat terlalu khusyuk
dengan satu hal. Jika kita shalat, yang ada saat ini adalah perasaan
CINTA pada Allah dan hanya Allah yang hadir saat ini. Tidak ada yang
lain.
Sebab itu di zaman Rasullullah, sahabat yang terkena
panah di betis hanya melakukan shalat sunat saja disamping sahabat lain
mencabut anak panah tersebut. Khusyuknya sehingga tidak merasa apa-apa
pun sakit.
Jika kita berada di dalam frekuensi ini, kita akan merasa sangat tenang.
4. Gelombang Delta 1-3Hz (Tidak Sadar)
Tahap ini merupakan tahap tidak sadar di mana kita berada di dalam
kondisi tidur. Namun tidur ini adalah tidur yang dikatakan tidur mati.
Kita tidak bermimpi. Tidur yang sangat puas dan cukup. Meskipun mungkin
10 menit tetapi kita akan rasakan cukup segar setelah bangun.
Jika kita tidur tetapi kita bermimpi, kita sebenarnya masih berada di
dalam kondisi Beta dan bukannya Delta. Ini berarti otak masih berpikir.
Sebab itulah datangnya mimpi yang mengarut. Kita menjadi sangat penat
saat bangun jika kita tidur tetapi masih di dalam Beta.
Menurut Dr Azhar Sarip yang telah membuat penelitian tentang adzan yang
berkumandang. Menurut beliau Adzan yang dilaungkan memiliki frekuensi
gelombang Theta.
Orang yang selalu shalat di sepertiga malam
yang menyerahkan 100% jiwa dan raga pada Allah dengan penuh rasa CINTA
mampu tidur dalam kondisi delta. Tidur mereka sedikit tetapi puas dan
tidak mengantuk di siang harinya. Begitu juga dengan mereka yang sering
melakukan tafakur cara Islam.
Bukan saja adzan tetapi bacaan
ayat-ayat suci Al-Quran jugak memiliki gelombang ini yaitu gelombang
Theta. menurut beliau kita selalu menghasilkan gelombang Beta. gelombang
Beta ini menyebabkan dunia kita tidak sehat. jadi kehadiran adzan
menghasilkan gelombang Theta. Gelombang ini bertindak sebagai
penyeimbang atau 'stabilizer' ke dunia kita. jadi adzan telah
menyeimbangkan dunia kita ini.
Firman Allah dalam surat Al-Jumu'ah, ayat pertama yang berarti
"Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi selalu bertasbih
kepada Allah. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, Maha
Bijaksana" (Al-Jumu'ah, 62:1)
Semua makhluk Allah yang
berada di dunia ini bertasbih kepada Allah. seperti yang telah jelaskan
tadi, tasbih ini akan menghasilkan gelombang Theta yang menyeimbangkan
dunia ini. pohon-pohon, tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan di hutan
semuanya bertasbih kepada Allah. akan tetapi perbuatan manusia yang lupa
pada tangungjawab mereka sebagai khalifah di muka bumi ini telah
menghancurkan alam kita. bukan saja mereka telah menyebabkan pemanasan
global, bahkan telah mengurangi jumlah makhluk Allah yang bertasbih.
mengurangi sumber penghasilkan gelombang Theta.
Kesimpulan
Semua frekuensi ini dapat dicapai dengan cara sengaja atau dengan kata
lain menurut kehendak kita. Ia membutuhkan banyak latihan dan kita mampu
mencapai di mana saja tingkat frekuensi yang kita inginkan.
Sebab itu, apabila kita mampu untuk berada di mana-mana frekuensi, maka
dengan mudah kita dapat berada di tingkat khusyuk ketika shalat.
Khusyuk ketika shalat adalah sangat tenang. Sebab itu mereka yang merasainya selalu tenang, ceria dan sebagainya.
Komunikasilah dengan Allah agar kita dimudahkan untuk berdaya berada di
frekuensi yang kita inginkan. Banyak sangat kebaikannya. Ketika inilah
kita mampu untuk menyerahkan 100% jiwa dan raga kita pada Allah SWT.
Selalu ingat dan sebut nama Tuhanmu.
FAKTA TAMBAHAN
Selain indikator masuk waktu solatm, adzan juga sering dilaungkan ketika
1. Meletusnya perang
2. Bayi yang baru lahir (adzan di telinga kanan, iqamat telinga kiri)
Pengertian Filsafat Islam. Filsafat Islam adalah hasil
pemikiran filsuf tentang ajaran ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam yang
disinari ajaran Islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis.
Sedangkan menurut Ahmad Fu¡¦ad al-Ahwani filsafat Islam ialah pembahasan
tentang alam dan manusia yang disanari ajaran Islam.
Sejarah singkat timbulnya Filsafat Islam. Cara pemikiran Filsafat secara teknis
muncul pada masa permulaan jayanya Dinasti Abbasiyah. Di bawah pemerintahan
Harun al ¡Vrasyid, dimulailah penterjemahan buku-buku bahasa Yunani kedalam
bahasa Arab. Orang-orang banyak dikirim ke kerajaan Romawi di Eropa untuk
membeli manuskrip. Awalnya yang dipentingkan adalah pengetahuan tentang
kedokteran, tetapi kemudian juga pengetahuan-pengatahuan lain termasuk
filsafat.
Penterjemahan ini sebagian besar dari karangan Aristoteles, Plato, serta
karangan mengenai Neoplatonisme, karangan Galen, serta karangan mengenai ilmu
kedokteran lainya, yang juga mengenai ilmu pengetahuan Yunani lainnya yang dapat
dibaca alim ulama Islam. Tak lama kemudian timbulah para filosof-filofof dan
ahli ilmu pengetahuan terutama kedokteran di kalam umat Islam.
Tujuan dan manfaat mempelajarinya. Tujuan mempelajari
filsafat Islam ialah mencintai kebenaran dan kebijaksanaan. Sedangkan manfaat
mempelajarinya ialah : 1. Dapat menolong dan menididk, menbangun diri sendiri
untuk berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa ia mahluk Tuhan 2. Dapat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat
dan memecahkan persoalan
2. Pengaruh Filsafat Islam terhadap berbagai studi
keislaman, khususnya dalam bidang tasawuf, teologi, dan fiqih
Filsafat Islam dengan Ilmu Tasawuf Tasawuf sebagai suatu ilmu yang mempelajari cara dan
bagaimana seorang muslim berada dekat, sedekat mungkin dengan Allah. Tasawuf
terbagi dua, yaitu Tasawuf Amali dan Tasawuf Falsafi. Dari pengelompokan
tersebut tergambar adanya unsur-unsur kefilsafatan dalam ajaran tasawuf,
seperti penggunaan logika dalam menjelaskan maqamat (al-fana, al-baqa, ittihad,
hulul, wahdat al- wujud).
Filsafat Islam dengan Ilmu Kalam (Teologi) Setelah abad ke-6 Hijriah terjadi percampuran anatara
filsafat dengan ilmu kalam, sehingga ilmu kalam menelan filsafat secara
mentah-mentah dan dituangkan dalam berbagai bukti dengan mana Ilmu Tauhid.
Yaitu pembmahasan problema ilmu kalam dengan menekankan penggunanaan semantic
(logika) Aristoteles sebagai metode, sama dengan metode yang ditempuh para
filosof. Kendatipun Ilmu Kalam tetap menjadikan nash-nash agama sebagai sumber
pokok, tetapi dalam kenyataannya penggunaan dalil naqli yang tampak pada
perbincangan mutakalimin. Atas dasar itulah sejumlah pakar memasukkan Ilmu
Kalam dalam lingkup Filsafat Islam.
Filsafat Islam dengan Ilmu Fiqh Dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur¡¦an yang berkenaan
dengan hokum diperlukan ijtihad, yaitu suatu usaha dengan mempergunakan akal
dan prinsip kelogisan untuk mengeluarkan ketentuan-ketentuan hukum dari
sumbernya. Syaikh Mustafa ¡¥Abdurrazaq dalam bukunya yang berjudul Tauhid Li Tarikhul
Falsafatil Islamiyah (pengantar sejarah Islam) menyatakan, bahwa Ilmu Ushul
Fiqh sepenuhnya diciptakan dan diletakkan dasar-dasar oleh Asy-Syafi¡¦ie, tentu
akan melihat dengan jelas adanya berbagai gejala pemikiran filsafat.
3. Filsafat Al ¡V Kindi Al Kindi berusaha memadukan anatara filsafat dan agama.
Filsafat berdasarkan akal pikiran adalah pengetahuan yang benar (knowledge of
truth), al Qur¡¦an yang membawa argument-argumen yang lebih meyakinkan dan
benar tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran yang dihasilkan filsafat.
Karena itu mempelajari filsafat dan berfilsafat tidak dilarang, bahkan
berteologi adalah bagian dari filsafat, sedangkan Islam mewajibkan mempelajari
Teologi
Bertemunya filsafat dan agama dalam kebenaran deamn
kebaikan sekaligus menjadi tujuan dari keduanya. Agama disamping wahyu
mempergunakan akal dan filsafat juga mempergunakan akal. Yang benar pertama
(the first Truth) bagi Al kindi ialah Tuhan. Keselarasan antara filsafat dan agama didasarkan pada tiga
hal yaitu : 1. Ilmu agama merupakan bagaian dari filsafat 2. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi dan filsafat, saling
berkesuaian 3. Menuntut ilmu, secara logika diperintahkan dalam agama
Filsafat Metafisika Tuhan dalam filsafat al kindi tidak mempunyai hakiakat
dalam arti aniah atau mahaniah. Tidak aniah karena kerena Tuhan tidak termasuk
dealam benda-benda yang ada dalam alam, bahkan Ia adalah pencipta alam. Ia
tidak tersususn dari materi dan bentuk, juga tidak mempunya hakiakat dalam
bentuk mahaniah, karena Tuhan bukan merupakan gensus dan species. Tuhan hanya
satu, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Tuhan adalah unik, Ia semata-mata satu.
Hanya Ia lah yang satu dari pada-Nya mengandung arti banyak
Filsafat Jiwa Menurut Al Kindi, roh itu tidak tersususn, mempunyai arti
penting, sempurna dan mulia. Substansi roh berasal dari substansi Tuhan.
Hubungan roh dengan Tuhan sama dengan hubungan cahaya dengan matahari. Selain
itu jiwa bersifat spiritual, Ilahiah, terpisah sdan berbeda dari tubuh. Roh
adalah lain dari badan dan mempunyai wujud sendiri. Keadaan badan (jasmanni)
mempunyai hawa nafsu dan sifat pemarah (passion). Roh menentang keinginan hawa
nafsu dan passion.
4. Filsafat Al-Farabi Al Farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat fal
safah al taufiqhiyah atau wahdah ala falsafah yang bebrkembang sebelumnya,
terutama pemikiran Plato, Aristoteles, dan Plotinus, juga antara agama dan
filsafat.
Talfiq Dalam ilmu logika dan fisika Ia dipengaruhi oleh
Aristoteles, dalam masal;ah akhlak dan politik ia dipengaruhi oleh Plato,
sedangkan dalam persoalan metafisika ia di pengaruhi oleh Plotinus. Al farabi
berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu adalah satu kesatuan, oleh
karena itu para filosof besar harus menyatujui bahwa satu-satunya tujuan adalah
mencari kebenaran.
Metafisika Wajib al wujud a dalah tidak boleh tidak ada, ada dengan
sendirinya, esensi dan wujudnya adalah sama dan satu. Ia adalah wujud yang
sempurna selamanya dan tidak didahului oleh tiada.jika wujud ini tidak ada,
maka timbul kemustahilan, karena wujud lain untuk adanya tergantung kepadanya.
Inilah yang disebut dengan Tuhan. Sedangkan mumkin al wujud adalah sesuatu yang
sama antara berwujud dan tidaknya. Mumkin al wujud tidak akan berubah menjadi
actual tanpa adanya wuijud yang menguatkan, dan dan yang menguatkan itu bukan
dirinya tetapi wajib al wujud.
Jiwa Pendapat al Farabi tentang jiwa dip[engaruhi oleh filsafat
Plato, Aristoteles, dan Plotinus. Jiwa bersifat rohani, bukan materi, terwujud
setelah adanya badan dan jiwa, tidak berpindah-pindah dari sutau badan ke badan
yang lainnya. Jiwa manusia disebut al nafs al nathiqoh, yang bersal dari alam
ilahi, sedangkan jasad berasal dari alam khalaq, berbentuk, berupa, berkadar,
dan bergerak. Jiwa dicuiptakan tatkala jasad siap menerimanya.
Politik Pemikiran al Farabi tentang politik yang amat penting
ialah tentang politik yang dia tuangkan kedalam dua karyanya, al siyasah al
madaniyyah (pemerintahan politik) dan ara¡¦ ala madinah al fadhilah
(pendapaf-pendapat tentang Negara utama). Menurut al Farabi yang terpenting
dalam Negara adalah pimpanan atau penguasanya, bersama sama bawahannya
sebagaimana halnya jantung dan organ tubuh yahng lebih rendah secara
berturut-turut.
Moral Al Farabi menekankan empat jenis sifat utama yang harus
menjadi perhatian untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi
bangsa-bangsa dan setiap warga Negara. Yakni : 1. keutamaan teoritis yaitu prinsip-prinsip pengetahuna
yang diperoleh sejak awal tanpa diketahui cara dan asalnya, juga yang diperoleh
dengan cara kontemplasi, penelitian,dan melalui belajar dan mengajar. 2. keutamaan pemikiran yaitu yang memungkinkan orang
mengetahui hal-hal yang bermanfaat dalam tujuan. 3. keutamaan akhlak , bertujuan mencari kebaikan 4. kautamaan amaliyah, diperoleh dengan dua cara, yaitu
pernyataan-pernyataan yang memuaskan dan merangsang.
Teori Kenabian Teori kenabian yang di ajukan al Farabidi motifisir
pemikiran filosof pada masanya yang mengingkari kesistensi kenabian oleh Ahmad
ibn Ishaq al Ruwandi yang berkebangsaan yahudidab Abu baker Muhammad ibn
Zakariya al Razi. Menurut mereka para sufi berkemampuan untruk mengadakan
komunikasi dengan aql Fa¡¦al.
5. Filsafat Ibn Sina
Tentang Wujud Dari Tuhanlah kemajuan yang mesti, mengalir intelegensi
pertama sendirian karena hanya dari yang tunggal. Yang mutlak, sesuatu yang
dapat mewujud. Tetapi sifat ontelegensi pertama tidak selamanya mutlak satu,
karena ia bukan ada dengan sendirinya, ia hanya mungkin dan kemungkinannnya itu
diwujudkan oleh Tuhan. Berkat kedua sifat itu, yang sejak saat itu melingkupi
seluruh ciptaan di dunia, intelgensi pertama memunculkan dua kewujudan yaitu : a. Intelegensi kedua melalui kebaikan ego tertinggi dari
adanya aktualitas. b. Lingkungan pertama dan tertingi berdasarkan segi
terendah adanya, kemungkinan alamiyah. Dua proses pamancaran inii berjalan
terus sampai kita mencapai intelegensi kesepuluh yang mengatur dunia ini, yang
oleh kebanyakan filosuf muslim disebut sebagai malaikat Jibril.
Al Tawfiq (rekonsiliasi) antara Agama dan Filsafat Sebagaimana Al Farabi, Ibn Sina juga mengusahakan
pemanduan antara agama dan filsafat. Menurutnya nabi dan filsof menerima
kebenaran dari sumber yang sama, yakni malaikat Jibril yang disebut juga
sebagai akal kesepuluh atau akal aktif. Perbedaannya hanya terletak pada cara
memperolehnya. Bagi nabi, tejadinya hubungan dengan malaikat Jibril melalui
akal materiil, yang disebut hads (kekuatan suci, qudsiyyat), sedangkan filosof
melalui akal mustafad.
Emanasi Emanasi Ibn Sina menghasilkan sepuluh akal dan
sembilan planet, sembilan akal mengurusi sembilan planet dan akal kesepuluh
mengurusi bumi. Berbeda dengan pendahulunya Al Farabi, masing-masing jiwa
berfungsi sebagai penggerak satu planet, karena akal (immateri) tidak bisa
langsung menggerakan planet yang bersifat materi. Akal pertama adalah malaikat
tertinggi dan akal ke sepuluh adalah malaikat Jibril yang bertugas mengatur
bumi beserta isinya.
Jiwa Secara garis besar pembahasan Ibn Sina tentang jiwa
terbagi sebagai berikut : a. Jiwa tumbuh-tumbuhan, mempunya tiga daya : makan,
tumbuh , dan berkembang biak. b. Jiwa binatang, mempunyai dua daya : gerak
(al-mutaharrikat) dan menangkap (al-mudriakt). c. Jiwa manusia, mempunyai dua daya : praktis (yang
berhubungan dengan badan), teoritis (yang hubungannya dengan hal-hal abstrak)
Kenabian Sejalan dengan teori kenabian dan kemukjizatan, Ibn
Sina membagi manusia dalam empat kelompok : mereka yang kecakapan teoritisnya
sudah mencapai tingkatan penyempurnaan yang sedemikian rupa sehingga tidak
membutuhkan lagi guru sebangsa manusia, sedangkan kecakapan praktisnya telah
mencapai suatu puncak yang sedemikian rupa sehingga berkat kecakapan imajinatif
mereka yang tajam, mereka mengambil bagian secara langsung pengetahuan tentang
peristiwa-peristiwa masa kini dan akan datang dan kemampun menimbulkan
gejala-gejala aneh di dunia. Kemudian ia mempunyai daya kekuatan intuitif,
tetapi tidak mempunyai daya imajinatif. Lalu orang yang mengungguli sesamanya hanya
dengan ketajaman daya praktis mereka.
Tasawuf Ibnu Sina memulai tasawufnya dengan akal yang dibantu oleh
hati. Dengan kebersihan hati dan pancaran akal, lalu akal akan menerima
ma¡¦rifat dari akal af¡¦al. Dalam pemahaman Ibn Sina jiwa-jiwa manusia tidak
beda dengan lapangan ma¡¦rifahnya dan ukuran persiapannya untuk berhubungan
dengan akal af¡¦al.
Mengenai Tuhan dengan manusia, bertempatnya Tuhan dihati
manusia tidak diterima oleh Ibn Sina, karena manusia tidak bisa langsung kepada
Tuhannya, tetapi melalui perantara untuk menjaga kesucian perhubungan antara
manusia dengan Tuhan saja. Karena manusia mendapat sebagian pencaran dari
hubungan tersebut. Pancaran dan sinar ini tidak langsung kaluar dari Allah,
tetapi melalui akal af¡¦al.
6. Filsafat Al-Ghazali
Epistimologi Pada mulanya ia berangggapan bahwa pengetahuan itu
adalah hal-hal yang dapat ditangkap oleh panca indra. Tetapi kemudian ternyata
bahwa baginya panca indra juga berdusta. Karena tidak percaya pada panca indra,
al Ghazali kemudian meletakan kepercayaannya kepada akal. Alasan lain yang
membuat al Ghazali terhadap akal goncang, karena ia melihat bahwa aliran-aliran
yang mengunakan akal sebagai sumber pengetahuan, ternyata menghasilkan
pandangan-pandangan yang bertentangan, yang sulit diselesaikan dengan akal.
Lalu al Ghazali mancari ilm al yaqini yang tidak
mengandung pertentangan pada dirinya. Tiga bulan kemudian Allah memberikan nur
yang disebut juga oleh Al Ghazali sebagai kunci ma¡¦rifat ke dalam hatinya.
Dengan demikian bagi Al Ghazali intuisi lebih tinggi dan lebih dipercaya
daripada akal untuk menangkap pengetahuan yang betul-betul diyakini.
Metafisika Lain halnya dengan lapangan metafisika (ketuhanan) al
Ghazali memberikan reaksi keras terhadap neo platonisme Islam, menurutnya
banyak sekali terdapat kesalahan filsuf, karena mereka tidak teliti seperti
halnya dalam lapangan logika dan matematika. Menurut al Ghazali, para pemikir
bebas tersebut ingin menanggalkan keyakinan-keyakinan Islam dan mengabaikan
dasar-dasar pemuajan ritual dengan menganggapnya sebagai tidak berguna bagi
pencapaian intelektual mereka.
Menurut Al Ghazali ilmu Tuhan adalah suatu tambahan atau
pertalian dengan zat, artinya lain dari zat, kalau terjadi tambahan atau
pertalian dengan zat, zat Tuhan tetap dalam keadaannya. Al Ghazali membagi manusia kepada tiga golongan, yaitu : a. kaum awam, yang cara berfikirnya sederhana sekali. b. kaum pilihan, yang akalnya tajam dan berfikirnya secara
mendalam. c. kaum penengkar.
Moral Ada tiga teori penting mengenai tujuan mempelajari ahklak,
yaitu a. Mempelajari akhlak sebagai studi murni teoritis. b. Mempelajari akhlak sehingga akan meningkatkan sikap dan
prilaku sehari-hari. c. Karena akhlak merupakan subjek teoritis yang berkenaan
dengan usaha menemukan kebenaran tentang hal-hal moral.
Kebahagiaan di surga ada dua tingkat, yang rendah dan yang
tinggi. Yang rendah terdiri dari kesengan indrawi seperti makan dan minum,
sedangkan yang tertingi ialah berada dekat dengan Allah dan menatap wajah-Nya
yang Agung senantiasa.
Jiwa Jiwa berada di alam spiritual, sedangkan jasad di alam
materi. Setelah kematian jasad musnah tapi jiwa tetap hidup dan tidak
terpengaruh dengan kematian tersebut, kecuali kehilangan wadahnya. Adapun
hubungan jiwa dan jasad dari segi pandangan moral adala setiap jiwa diberi
jasad, sehingga dengan bentuannya jiwa bisa mendapatkan bekal hidup kekalnya.
Jiwa merupakan inti hakiki manusia dan jasad hanyalah alat baginya untuk utnuk
mencari bekal dan kesempurnaan, karena jasad sangat diperlukan oleh jiwa maka
ia haus dirawat baik-baik. Menurut al Ghazali setiap perbuatan akal menimbulkan
pengaruh pada jiwa, yakni membentuk kualiatas jiwa, asalkan perbuatan itu
dilakukan dengan sadar.
7. Filsafat Ibnu Thufail
Filsafat dan Agama Menurutnya filsafat dan agama adalah selaras, bukan
merupakan gambaran dari hakikat yang satu. Yang dimaksud agama disini adalah
batin dan syari¡¦at. Ia juga menyadari adanya perbedaan tingkat pemahaman pada
manusia. Ia menganggap tidak semua orang dapat mencapai kepada wajib al wujud
dengan jalan berfilsafat seperti yang ditempuh oleh hayy. ¡¥Asal¡¦ ¡¥salaman¡¦
dan masyarakat awam tidak mungkin mengetahui al haqq, karena keterbatasan
akalnya.
Metafisika Bagi Ibn Thufail, dalil adanya Allah adalah gerak alam.
Sesuatu yang bergerak tidak mungkin terjadi sendiri tanpa ada yang penggerak di
luar alam, dan berbeda dengan yang digerakkan. Penggerak itu adalah Allah. Ibn Thufail membagi sifat Allah kepada dua macam : a. sifat yang menetapkam wujud zat Allah, seperti ilmu,
qudrat dan sifat-sifat ini adalah zat-Nya sendiri. b. Sifat yang menfikan hal kebendaan dari zat Allah,
sehingga Allah maha suci dari ikatan hal kebendaan.
Epistimologi Ibn Thufail menunjukkan jalan untuk sampai kepada objek
pengetahuan yang maha tingi atau Tuhan. Jalan pertama melalui wahyu, dan jalan
kedua adalah melalui filsafat. Ma¡¦rifat melalui akal ditempuh dengan jalam
keterbukaan, mengamati, meneliti, mancari, mencoba, membandingkan, klasifikasi,
generalisasi dan menyimpulkan. Jadi ma¡¦rifah adalah sesuatu yang dilatih mulai
dari yang kongkrit berlanjut kepada yang abstrak. Dan khusus menuju global.
Seterusnya dilanjutkan dengan perenungan yang terus menerus. Ma¡¦rifah melalui
agama terjadi lewat pemahaman wahyu dan memahami segi batinnya dzauq. Hasilnya
hanya bisa dirasakan, sulit untuk dikatakan. Tidak heran kalau muncul syatahat
dari mulut seorang sufi. Jadi proses yang dilalui ma¡¦rifat semacam ini tidak
mengikuti deduksi atau induksi, tetapi bersifat intuitif lewat cahaya suci.
Jiwa Ada tiga kategori jiwa, yaitu : a. jiwa fadhilah, yakni kekal dalam kebahagiaan karena
menganal Tuhan dan terus mengerahkan perhatian dan renungan kepadanya. kelak
jiwa ini akan di tempakan di sorga. b. Jiwa fasiqah, yakni jiwa yang kekal dalam kesengsaraan
dan tempatnya dineraka. Karena pada mulanya jiwa ini telah menganal Allah,
tetapi kemudian melupakannya dengan melakukan berbagai maksiat. c. Jiwa jahiliyyah, yakkni jiwa yang musnah karena tidak
pernah menganal Allah sama sekali, jiwa ini sama halnya dengan hewan melata. Ibn Thufail menawarkan tiga jenis amaliyah yang harus
diterapkan dalam hidup : « amaliyah yang menyerupai hewan
(amaliyah yang dibutuhkan dan juga dapat menjadi penghalang untuk meningkatkan
amaliyah berikutnya yang lebih tinggi). « Amaliyah yang menyerupai benda
angkasa, yakni melakukan hubungan baik dengan dibawahnya, dengan dirinya,
dengan Tuhannya. « Amaliyah yang menyerupai al
wajib al wujud, amaliyah ini akan mampu mengantar kepada kebahagiaan abadi
sebagai sarana akhir dari prinsip moral.
8. Filsafat Ibn Rusyd Aliran filsafat Ibn Rusyd adalah rasional. Ia menjunjung
tinggi akal fikiran dan menghargai peranan akal, karena dengan akal fikiran
itulah manusia dapat menafsirkan alam maujud. Akal fikiran bekerja atas dasar
pengertian umum (ma¡¦ani kulliyah) yang didalamnya tercakup semua hal ihwal
yang bersifat partial (juz¡¦iyah). Ia menjelaskan bahwa kuliyyat adalah
gambaran akal, tidak berwujud kenyataan diluar akal. Metode-metode pembuktian kebenaran
Metode-metode yang dapat dilakukan manusia untuk
membuktikan kebenaran ada tiga macam : a. Metode Demonstrasi (al burhaniah) b. Metode Dialektik (al Jadaliyyah) c. Metode Retorika (al khatabiyyah)
Metafisika Dalam masalah ketuhanan ia berpendapat bahwa Allah adalah
penggerak pertama (muharik al awal). Sifat positif kepada Allah adalad akal dan
ma¡¦qul. Wujud Allah aialah esa-Nya. Wujud dan keesaannya tidak berbeda dari
zat-Nya. Sebagai orang berfikir rasional, ibn Rusyd menafsirkan agama pun
dengan penafsiran rasional. Namun ia tetap berpegang kepada sumber agama, yakni
al Qur¡¦an. Dalam mengenal sang pencipta tidak mungkin berhasil kecuali dengan
melakukan pengamatan terhadap wujud yang diciptakan Allah.
Kenabian Ibn Rusyd tdak mengatakan bahwa nabi Muhammad saw tidak
mengaku dirinya adalah nabi dengan mengemukakan hal-hal yang menyimpang dari
hukum alam (mukjizt) sebagai tantang terhadap lawan-lawannya. Maka Al Qur¡¦an
merupakan mukjizat terbesar, karena syari¡¦at yang dimuatnya berupa kepercayaan
dan amalan yang tidak mungkin bisa dicari dan pelajari kecuali dengan wahyu.
Ibn Rusyd mengadakan pemisahan anatara dua macam mukjizat.
Pertama, mukjizat Iuaran (al barrani), yaitu yang tidak sesuai dengan sifat
yang karenannya seorang nabi . kedua, mukjizat yang sesuai dengan (al-munasib)
sifat kenabian tersebut, yaitu syari¡¦at yang yang dibawanya untuk kebahagiaan
umat.
Tingkat Kemampuan Manusia Pembenaran atau pembuktian sesuatu memang dipengaruhi
oleh kapasitas individual. Diantaranya ada yang melakukan pembuktian (kebenaran)
dengan cara burhan (demontrasi), ada juga lewat dialektik (jadali) seteguh ahli
burhan melakukan demontrasi karena memang kemampuannya memang hanya sampai
disitu, dam ada lagi melalui dalil retorik (khatabi) seteguh ahli burhan
melakukan pembuktian dengan dalil-dalil demonstratif.
Alam semesta antara qadim dan hadits Kondisi benda-benda wujud yang tertangkap indra,
seperti air, udara, hewan, bumi, dan tumbuh-tumbuhan terbagi beberapa kondisi
yaitu : wujud yang tercipta dari sesuatu di luar dirinya sendiri, tetapi
berasal dari sesuatu yang berbeda, yaitu penyebab gerak (sebab fa¡¦il, Officent
cause), tercipta dari bahan (materi) tertentu, dan bahwa wujud ini
keberadaannya didahului oleh zaman. Tingkat wujud semacam ini telah disepakati
oleh semua pihak, baik pengikut Asy¡¦ari maupun para filsuf klasik, untuk
menyebutnya sebagai (muhdatsah) tercipta setelah tidak ada.
9. Filsafat Suhrowardi Al Maktul - Pandangan Suhrowardi terhadap metafisika dan cahaya
pada dasarnya tetap bersifat immaterial. - Entitas yang pertama yang diciptakan Tuhan adalah akal
pertama, kemudian melalui proses emanasi timbul akal kedua dan seterusnya.
Epistimologi - Ia mengembangkan teori iluminasi dengan cara
menggabungkan akal dan intuisi. - Tujuan akhir pengetahuan iluminasi dan ma¡¦rifat yang
merupakan puncak pengetahuan.
Derajat tauhid a. Tak ada Tuhan kecuali Allah (tauhid orang awam). b. Tak ada Dia kecuali Dia. c. Tak ada Engkau kecuali Engkau. d. Tak Aku kecuali Aku. e. Tak wujud kecuali wujud ¡VNya.
Kosmologi - Alam semesta adalah manisfestasi cahaya pertama (Tuhan).
- 4 tingkatan alam : a. Alam akal (alam al uqlu) b. Alam jiwa (alam an nufus) c. Alam materi (alam al ajsam) d. Alam mitsal (alam al mitsal)
Psikologi - Disamping ada jiwa dan akal ada sumber lain pengetahuan
yairtu persepsi batin. - 5 tahap perkembangan spiritual : 1. aku. 2. engkau tak ada 3. aku tidak ada. 4. hanya engkau yang ada.
10. Filsafat Ibn ¡¥Arabi Filsafat Ibn ¡¥Arabi tentang wujud (realitas) Tuhan,
alam semesta, dan manusia. - Pengertian Wahdat al wujud. Wahdat al Wujud terdiri dari dua kata, yaitu : wahdat
(sendiri, tunggal,kesatuan) sedangkan wujud (ada). Dengan demikian Wahdat al
wujud berarti kesatuan wujud. - Kata al wahdah digunakan pula oleh para ahli filsafat
dan sufistik sebagai suatu kesatuan antara materi dan roh, substansi (hakikat)
dan format (bentuk), antara yang nampak (lahir) dan yang batin, antara alam dan
Allah, karena alam dari segi hakikatnya qadim dan berasal dari Tuhan.
Tuhan - Tuhan yang sebenarnya adalah Allah yaitu yang Esa,
mutlak, tak terbatas, dan wujud Nya meliputi segala sesuatu. - Antara mahluk (manusia) dan al haqq (Tuhan) sebenarnya
satu kesatuan dari wujud Tuhan, dan yang sebenarnya adalah wujud Tuhan itu. - Pada benda-benda yang ada di alam ini Tuhan dapat
melihat diri Nya. - Pada benda-denda alam ini terdapat sifat-sifat Tuhan. - Allah - Yang tak terbatas - Tuhan - Cahaya - Pencipta - Wujud - Yang mutlak - Ada - Yang sebenarnya
Alam semesta - alam semesta terbagi atas tiga : 1. Tajalli (Penampakan Tuhan). 2. Ciptaan Allah. 3. Tanda kekuasaan Nya
Manusia
Manusia adalah Mahluk : - Ruhani - Jasmani
Manusia adalah mahluk ruhani yang menggunakan jasmaninya sebagai kendaraan dan
alat untuk mencapai tujuannya yaitu kembali kepada Allah. Manusia adakah mahluk
jasmani (wujud manusia hanyalah photocopy dari wujud Tuhan).
11. Filsafat Mulla Shadra
Epistimologi
- Tuhan bisa di capai pengetahuan
- Perjalanan akal menuju Tuhan melalui 4 tahap :
a. Dari mahkluk (halq) menuju hakikat kebenaran atau pencipta (haqq).
b. Dari hakiakat ke hakiakat dengan hakikat (min al haqq ila al haqq bi al
haqq).
c. Dari hakikat kepada mahluk dengan hakikat (min al haqq ila al khalq bi al
haqq).
d. Dari mahluk ke mahluk ke mahluk dengan hakikat (min al khalq ila al khalq bi
al haqq)
Metafisika
- Metafisika Mulla Shadra dibangun atas tiga pilar :
1. Wahdah (unity).
2. Ashalah (wujud primer)
3. Tasykik (gradation/wujud)
- Semuanya adalah realitas tunggal (wujud itu satu)
- Wujud (realitas) itu satu tetapi berbeda intensitasnya
- Wujud Allah berdiri sendiri (qiyamuhu binafsihi)
Jiwa
- jiwa adalah entelechy badan jasmaniah yang bekerja melalui fakultas-fakultas yang
disebut organ.
- Jiwa manggunakan badan untuk berpindah dari alam materi kealam spiritual.
- Jiwa manusia edan jiwa hewan sama-sam mamiliki kemampuan melepaskan dirinya
dengan imaginasi akltual (khayal bi al fi¡¦l), sedangkan manusia dengan akal
actual (¡¥aql bi al fi¡¦l)
Moral
- Untuk memperoleh kebahagiaan tertinggi manusia harus mengetahui petunnjuk
Allah (Islam)
- Manusia sangat tergantung kepada kesempurnaan jiwa dalam proses inteleksi
(ta¡¦aqqul).
- Pengetahuan dapat mengalih bentuk orang yang tahu dalam proses
trans-substansi (harka jauharia) nya menuju kesempurnaan.
12. Filsafat Muhammad Iqbal
Agama dan Filsafat
- Agama ialah suatu konsep dari suatu pengalaman yang kompleks, sebagian
bersifat rasional, etik, dan sebagian lagi bersifat spiritual.
- Agama bukan semata-semata hanya pikiran atau cuma perasaan juga bukan sekedar
tindakan tetapi merupakan ekspresi manusia secara keseluruhan, karenanya agama
tak bertentangan dengan filsafat, bahkan merupakan suatu segi yang penting dari
pengalama total, tentang realitas yang harus dirumuskan oleh filsafat.
Alam dan Manusia
- Alam yang konkret dalam (al-qur¡¦an) merupakan satu realitas ciptaan, dimana
yang katual dan yang ideal bergabung dan memperlihatkan adanya suatu pola
rasional yang jelas.
- Manusia sebagai kekuatan yang sangat dinamis didalamnya (alam semesta)
merupakan agen utama atau pekerja bersama Tuhan di dalam proses perealisasian
potensi-potensi realitas yang tak terbatas.
Tuhan - ia mendapatkan beberapa kesejajaran dengan konsep dinamis tentang
Tuhan sebagai kehendak atau energi yang kreatif yang terdapat dalan teori
atomistic teologis al Asy¡¦ary.
- Tuhan sebagai ego yang tak terbatas yang immanen dalam akal, dan ditunjuk
oleh Al Qur¡¦an sebagai yang awal dan yang akhir, yang lahir dan yang batin.
- iradah yang abadi (eternal will) dan kaindahan digolongkan menjadi salah satu
sifat darinya, sikap yang meilingkupi nilai seni dan susila.
Ego/Khudi - Bersifat maha pencipta, daya ciptanya tidak terbatas
- Bersifat maha mengetahui
- Bersifat maha kuasa
- Bersifat abadi
Sumber : http://oephe.multiply.com/journal/item/21?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Dalam bahasa Arab ada ungkapan yang sangat terkenal, yakni Al
insaanu hayawaan naatiq, yang bermakna: manusia adalah hewan yang
berakal. Dengan kata lain, jika manusia tidak menggunakan akalnya akan
menjadi seperti binatang. Itu pula yang disebut al Qur'an dalam QS. 7:
179, yakni orang-orang yang tidak menggunakan Hati (Qalb), penglihatan
(bashar), dan pendengaran (sama') untuk memahami dan mengerti suatu
masalah yang dihadapinya.
Maka dalam konteks
pembahasan otak, kita lantas bisa mencari keterkaitan antara
bagian-bagian otak dengan fungsi akal pada manusia. Binatang punya otak,
manusia juga punya otak. Tetapi, kenapa binatang yang punya otak itu
dikatakan tidak punya akal? Kalau begitu, tidak selalu makhluk yang
punya otak disebut berakal. Jadi rupanya, fungsi akal itu terkait erat
dengan keberadaan sesuatu di otak manusia yang tidak terdapat pada
binatang. Apakah bagian di otak manusia yang tidak terdapat pada otak
binatang?
Secara sederhana, perbedaan yang mendasar antara
otak binatang dan manusia terdapat pada lapisan terluar otaknya. Inilah
yang disebut sebagai Cortex Cerebri, atau sering disebut Cortex saja.
Disinilah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Dan, ternyata seluruh
peradaban manusia dihasilkan oleh aktifitas kulit otak ini. Itu pula,
kenapa dunia binatang tidak memiliki peradaban seperti manusia – tidak
punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama – karena mereka tidak
mempunyai Cortex tersebut di otaknya.
Lebih jauh, adalah
menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan pendengaran
manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya. Pusat penglihatan berada
di kulit otak bagian belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di
bagian samping. Berarti, proses melihat dan mendengar itu sebenarnya
identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun bisa
melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa
memahami apa yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian,
dia tidak sedang mengaktifkan daya pikir Cortexnya secara utuh, sehingga
bisa disebut setara dengan binatang. Itulah orang yang disebut lalai
oleh al Qur'an.
Penyetaraan manusia dengan binatang bukan hanya
dikaitkan dengan fungsi melihat dan mendengar yang tanpa berpikir,
melainkan juga terkait dengan merasakan getaran Qalb yang melahirkan
kepahaman. Seperti sudah kita bicarakan, getaran Qalb yang ada di
jantung merupakan resonansi getaran yang berasal dari Sistem Limbik di
otak tengah. Dengan kata lain, Qalb merupakan cerminan apa yang terjadi
di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang
mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung.
Apakah Sistem Limbik hanya berisi getaran emosional yang bersumber dari
Amygdala? Ternyata tidak, karena Sistem Limbik juga merujuk ke getaran
rasional yang bersumber dari Hipocampus. Getaran yang muncul di otak
tengah ini sebenarnya sudah merupakan perpaduan antara emosi dan rasio.
Itulah yang dikenal sebagai perasaan yang kemudian menggetarkan jantung.
Pada kenyataannya, Hipocampus merupakan pusat memori yang menyimpan
kesimpulan proses-proses rasional yang terjadi di Cortex. Secara
fisiologis, Hipocampus terbentuk dari perluasan kulit otak yang melipat
ke bagian dalam otak tengah. Bentuknya seperti huruf C. Dengan demikian,
meskipun Hipocampus berada di bagian dalam otak, sebenarnya ia adalah
bagian dari Cortex yang bekerja secara rasional, logis, dan analitis
pula.
Maka, proses berpikir lewat penglihatan dan pendengaran
yang terjadi di Cortex pun bakal masuk dan tersimpan di Hipocampus. Dan
setelah dikoordinasikan dengan fungsi Amygdala, beserta komponen Sistem
Limbik lainnya, ia akan menjadi getaran yang diteruskan ke jantung
sebagai desiran Qalb. Saat itulah kita merasakan sensasi perasaan.
Sehingga, sungguh menarik memahami mekanisme otak terkait dengan yang
disebut AKAL. Ternyata akal adalah PERPADUAN antara fungsi utama otak
manusia yang ada di kulit luar alias Cortex, dengan emosi yang ada di
dalam Amygdala, dan kemudian menimbulkan getaran perasaan yang terasa di
jantung (Qalb). Dengan kata lain, di Cortex-lah terjadi proses
berpikir, di Sistem Limbik terjadi percampuran antara pikiran rasional
dan perasaan emosional, dan di jantunglah indikasi maksimum-tidaknya
proses berakal tersebut.
Yang demikian ini diceritakan di dalam
al Qur'an, bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang
memadukan fungsi antara pikiran (Cortex) dan perasaan (sistem limbik)
secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan
tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang
berada di dalam dada.
QS. Ali Imran (3): 191
(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna)
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
QS. Al Anfaal (8): 2
Sesungguhnya orang-orang yang beriman (yakin seyakin-yakinnya) itu
adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati (Qalb)
mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah
iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,
Maka apakah kesimpulan yang bisa diambil terkait dengan Akal dan Otak?
Ternyata peran akal sangat dipengaruhi oleh keberadaan kulit otak yang
disebut sebagai Cortex. Otak binatang tidak memiliki bagian ini,
sehingga dia tidak mempunyai akal. Sedangkan perasaan, muncul di otak
tengah yang dikenal sebagai Sistem Limbik. Sistem ini tidak hanya
terdiri dari emosi yang bersumber pada Amygdala belaka, melainkan juga
dipengaruhi oleh pikiran-pikiran rasional yang berasal dari Hipocampus.
Karena itu, kita lantas mengenal adanya perasaan yang rasional dan
perasaan yang emosional. Misalnya, ada perasaan sedih yang tidak jelas
jluntrungannya, tetapi ada juga perasaan sedih yang jelas penyebabnya.
Ada perasaan gembira yang tidak jelas asal-usulnya, tapi ada pula yang
jelas penyebabnya. Ada perasaan takut dan khawatir yang muncul
tiba-tiba, tapi ada yang didahului suatu peristiwa sebelumnya. Dan
seterusnya. Namun, sangat jelas bahwa semua perasaan itu tetap saja
muncul menjadi getaran Qalb di dalam dada kita...! (Bersambung)
Sehingga ke hari ini masih belum ada manusia yang dapat menjelaskan teori atau fenomena "Bagaimana Matahari Terbit dari Barat". Fenomena ini diterima oleh ilmuwan Barat dan mereka telah mengeluarkan berbagai teori. Bahkan tidak kurang juga dengan ilmuwan-ilmuwan, ilmuwan dan pemikir Islam yang memberi pandangan dan komentar. Tidak
semua teori dari Barat adalah benar, maka marilah kita sama-sama
kembali ke Al-Quran dan mempelajari bagaimana agaknya penjelasan
Al-Quran. Untuk
kebaikan bersama, baik kita "melihat" sepintas lalu akan teori-teori
Barat ini sebelum kita mempelajari teori Al-Qur'an agar kita dapat
membuat penelitian dan perbandingan. Barat mengemukakan 3 teori yaitu: 1) Teori-1:"Retrograde motion" yaitu relatif peredaran bumi dengan planet lain seperti planet Mars. 2) Teori-2:tumbukan bumi dengan komet atau planet lain yang amat dahsyat sehingga menyebabkan bumi berubah putaran, dan 3) Teori-3:sebab kondisi bumi yang semakin dekat dengan matahari!Ke
tiga-tiga teori ini dapat didownload dari kebanyakan web Internet
(seperti www.Islamhadhari.net "Ilmuwan Barat akui matahari akan terbit
dari barat" pada Agustus 18, 2008). Di bawah ini adalah sedikit ringkasan dari kutipan artikel di atas.
Fenomena
ini ada di dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra,
katanya, Rasulullah saw telah bersabda (yang artinya). "Tiga hal, ketika lahir semua, tidak akan memberi manfaat iman seseorang itu. Apakah yang tidak pernah beriman sebelum itu atau imannya tidak memberi kebaikan terhadap dirinya. (Yaitu) ketika matahari terbit dari arah barat, Dajjal dan Daabatul Ardh (sejenis makhluk dari dalam bumi). "(Riwayat Muslim)
Teori Al-Qur'an Sekarang mari kita mempelajari teori Al-Qur'an "bagaimana matahari terbit dari barat". Saya
memilih dan mempelajari 7 ayat (mungkin ada banyak lagi ayat-ayat lain)
yang saya pikirkan bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang fenomena ini
yaitu satu ayat pada surat Al-Qamar (54:1) (berarti) "Saat (hari kiamat)
semakin dekat,
bulan pun merekah / terbelah "dan 6 ayat pada surat Al-Hijr (15:72-77)
(berarti) (15:72)" Demi umur kamu, sesungguhnya mereka dalam kondisi
mabuk dan kebingungan. (73) Maka mereka disambar suara teriakan yang keras ketika matahari terbit. (74)
Lalu Kami jadikan (negeri) mereka yang diatas jadi ke bawah
(tertonggeng), dan Kami timpakan atas mereka hujan batu dari tanah yang
keras. (75) Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda agi orang-orang yang memperhatikan (mempelajari). (76)
Dan sesungguhnya (negeri) itu masih benar-benar terletak di jalan yang
masih tetap (tidak musnah dan masih dilalui orang. (77) Sesungguhnya
pada yang demikian itu menjadi tanda untuk orang-orang yang beriman) ". Menurut
penelitian saya, Al-Quran menjelaskan matahari akan terbit dari barat
ketika bumi sudah "tertonggeng" yaitu kutub utara menjadi kutub selatan
dan kutub selatan menjadi kutub utara. "Proses
tertonggeng" ini terjadi saat bulan merekah dan memancarkan energi
listrik ke arah bumi, menyebabkan daya magnet bumi bereaksi dan berputar
secara perlahan-lahan. Energi elektro-magnet ini juga akan menyebabkan otak manusia menjadi bingung dan keliru. Selain
dari energi elektro-magnet, rekahan bulan ini akan memuntahkan
batu-batu keras dan mengeluarkan energi bunyi, yang kemudian sampai
kebumi. Sebab itu manusia di bumi akan mendengar suara yang kuat, dan kemudian manusia akan dihujani oleh batu-batan. Bila bumi sudah tertonggeng, maka manusia dibumi akan dapat melihat matahari terbit dari barat.
Teori Quran Vs Teori BaratKalau di kaji dengan teliti, teori yang dijelaskan Al-Quran ini agak berbeda dari teori-teori barat. Yang pertama, Al-Quran menjelaskan bulan yang menyebabkan bumi berubah arah. Al-Quran menunjukkan hubungan yang erat dan rapat antara bumi dan bulan. Tetapi teori barat tidak 'nampak' pun peran bulan dalam proses kejadian ini. Yang ke-duanya, teori Al-Qur'an nampak lebih jelas dan mudah dipahami, bahkan bisa dibuktikan melalui percobaan laboratorium. Sedangkan teori barat tidak dapat diuji dalam laboratorium dan tidak menunjukkan kondisi matahari akan naik dari barat! Kalau terjadi pelanggaran yang teramat dahsyat (dengan komet yang besar), maka bumi akan hancur! Pelanggaran 'kecil' (seperti yang terjadi di Meksiko) tidak akan dapat mengganti rotasi bumi. Lagi
pun jika komet menabrak bumi dari "arah yang salah" itu mungkin akan
menambah kecepatan putaran yang ada sekarang misalkan dari 24 jam pada
10 jam saja / hari. Jika
bumi berputar pada kecepatan ini, maka kecepatan obyek yang berada pada
permukaan equator (atau khatulistiwa) adalah sekitar 4.000 km / per jam
yang akan menghancurkan segala-galanya yang ada dipermukaan bumi
seperti rumah, bangunan, tanaman, pohon kayu, dan manusia serta binatang-binatang akan beterbangan. Lagi
pun untuk memungkinkan bumi perputar pada arah berlawanan, komet yang
menabrak bumi harus pergerak pada kecepatan lebih dari 2 kali kecepatan
rotasi bumi yaitu 3.300 km / jam (jika ukuran komet sama besar dengan
ukuran bumi), dan harus melanggar bumi pada sudut dan lokasi yang tepat. Kalau ia melanggar pada kutub utara, maka matahari tidak akan 'terbit dari barat'. Yang ke-tiga, teori Al-Qur'an adalah lebih tepat sebab tidak terjadi kerusakan yang besar pada makhluk di bumi. Jika
terjadi kerusakan yang besar (misalnya bumi hancur), maka ini berarti
sudah "benar-benar kiamat" dan bukannya lagi "hampir kiamat". Di
dalam hadits di atas menjelaskan setelah matahari naik dari barat maka
segala praktek dan taubat tidak diterima lagi, dan dajal akan turun ke
bumi (ini menunjukkan manusia masih lagi hidup di bumi, dan berjalan
seperti biasa). Bahkan
Al-Quran menyatakan (15:76) manusia akan melihat jalan-jalan tetap
tegak, nampak seperti biasa tanpa kerusakan, dan masih bisa dilalui. Ke-empat, penjelasan Al-Quran lebih komprehensif dan dari teori barat. Ilmuwan
telah menemukan bahwa ada '2 'jenis permukaan bulan yaitu permukaan
yang cerah (yang selalu menghadap bumi), dan permukaan gelap (yang
selalu membelakangi bumi). Ke
dua-dua permukaan ini memiliki fitur-fitur yang berbeda yang signifikan
seperti warna, gaya gravitasi, konten bahan-bahan, kepadatan dan
kemampatan, keradioaktifan, dan sebagainya. Oleh
itu apabila bulan merekah ia akan merubah kutub gravitasi, mengeluarkan
energi elektromagnetik yang dapat menyebabkan daya gravitasi dan magnet
bumi bereaksi. KesimpulanAl-Quran adalah kalam Tuhan dan kitab yang mengandung berbagai ilmu yang abadi dan menjelaskan segala-galanya. Fenomena matahari terbit dari barat dijelaskan Al-Quran dengan rinci, jelas, dan ilmiah. Penjelasan Al-Qur'an nampak lebih logis dan mudah dipahami dibandingkan dengan teori-teori lain seperti dari Barat.
Salah satu Rukun Iman adalah percaya kepada Malaikat. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana caranya kita mendatangkan kepercayaan kepada malaikat? Keimanan tidak datang secara bergolek. Keimanan kepada Allah bisa datang dengan meneliti, menghayati dan memikirkan tentang ciptaan-Nya di alam ini.Keimanan kepada Nabi bisa datang dengan mukjizat-mukjizat yang dikaruniakan Allah kepada mereka. Tapi bagaimana pula keimanan kepada Malaikat? Apakah tanda-tanda keberadaan Malaikat?
Sebelum menjelaskan tentang keberadaan Malaikat, seseorang itu harus tahu sifat-sifat malaikat itu sendiri. Al-Qur'an dan Hadis banyak menjelaskan kepada kita tentang sifat-sifat malaikat.
1. Malaikat diciptakan dari cahaya
Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Aisyah RA:
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan manusia diciptakan dari apa yang diceritakan kepadamu (tanah)" [Riwayat Muslim]
2. Malaikat tidak berkehendak, tidak nafsu.
Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?" [Al-Furqaan: 7]
3. Malaikat taat melaksanakan perintah Allah tanpa sedikitpun membantah.
"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud."[Al-A'raaf: 206]
4. Malaikat dikaruniai Allah kekuatan.
"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." [Al-Haaqqah: 17]
5. Malaikat bisa berubah menjadi apapun dengan izin Allah.
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit" [Huud: 77]
Malaikat Satu Bentuk Daya
Malaikat adalah jamak pada kata Arab yaitu 'Malak' yang berarti daya (force). Dalam hadits Rasulullah, ada disebutkan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Cahaya merupakan sinar elektromagnetik yang membawa energi dan momentum dan dampaknya dapat dilihat ketika berinteraksi dengan materi. Hal ini sejalan dengan makna malaikat itu sendiri yang berarti forces atau daya.
Penciptaan Malaikat tidak seperti Manusia. Manusia diciptakanhasil dari reaksi biokimia. Justru, Manusia harus patuh kepadahukum (sunnatullah) biokimia yaitu emosi, makan dan menikah(memiliki kelamin). Sebaliknya sinar elektromagnetik dibuat darireaksi fisik. Maka itu sinar elektromagnetik tidak terkena hukumbiokimia dan hal ini sejalan dengan sifat Malaikat itu sendiri yaitutidak emosi, tidak bernafsu (klaim biologi) dan tidak kelamin.
Menurut penelitian, cahaya dapat bergerak di dalam vakum dengan kecepatan 299,792,458 meter per detik. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:
".. Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya."[Al-Mursalaat: 2]
Patuh Hukum Alam
Malaikat adalah makhluk Allah yang sangat disiplin, patuh dan tidak pernah membantah perintah-Nya. Malaikat bisa diinterpretasikan sebagai utusan atau alat Allah dalam mengatur alam ini. Menjadi sifat sesuatu alat untuk patuh kepada pemiliknya. Seperti komputer yang diprogram untuk patuh menerima instruksi oleh pembuatnya, Malaikat juga diprogram untuk patuh dan taat kepada perintah Allah. Kita melihat sinar elektromagnetik juga selalu 'patuh' pada hukum fisika yang telah ditetapkan Allah. Jika sinar elektromagnetik ini tidak 'patuh', Albert Einstein tidak akan memasukkan nilai c (kecepatan cahaya) dalam formulanya; E = mc2 sebagai konstanta (constant).
Di segenap penjuru alam ini, ada banyak bukti kepatuhan Malaikat terhadap perintah Allah. Misalnya, antara tugas Malaikat adalah menurunkan hujan. Tugas Malaikat ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Menurut hukum fisika, transfer panas terjadi melalui tiga cara yaitu konduksi, perolakan dan sinar. Melalui sinar, matahari dapat mentransfer panas (energi) ke atas air di lautan Bumi. Setelah memperoleh energi, air di lautan menguap ke udara lalu terkondensasi membentuk hujan.
Tanpa sinar, tidak mungkin proses siklus hujan terjadi karena Hukum Keabadian Energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, ia hanya bisa berubah bentuk.Maka secara ilmiah, air tidak bisa secara tiba-tiba menguap ke udara tanpa ada energi yang ditransfer. Maka Allah menetapkan agar energi dari Matahari untuk menjadi sumber energi untuk air di Bumi dapat menguap dan Allah memberi tugas kepada malaikat (cahaya) untuk menjadi perantara transfer energi ini.Maka terjadilah siklus hujan. Subhanallah!
Penjelmaan Hologram
Al-Qur'an pernah menceritakan kepada kita bahwa malaikat pernah diutus kepada para Nabi menjelma dalam bentuk manusia. Hal ini tidak mustahil dan dapat dipahami dengan mudah. Teknologi kini memungkinkan kita menciptakan gambar 3D dengan hologram. Gambar 3D hologram dapat dibuat dengan menggunakan sinar laser dan sinar cahaya yang mana keduanya adalah sinar elektromagnetik. Hologram bukan sekedar menciptakan gambar 3D, akan tetapi hologram juga digunakan sebagai fitur-fitur keamanan dalam kartu kredit, kartu identitas, lisensi mobil atau VCD / DVD original untuk membedakan antara palsu dan murni. Sifat hologram yang membedakan kepalsuan dan keaslian sejalan dengan sifat Malaikat dalam firman Allah:
".. Dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya." [Al-Mursalaat: 4]
Bagaimana dengan komunikasi? Sinar elektromagnetik dapat diklasifikasikan ke beberapa jenis tergantung pada frekuensi gelombang. Jenis-jenisnya termasuk gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi infrared, cahaya, sinar UV, X-rays dan sinar gamma. Komunikasi dapat dilakukan melalui gelombang radio atau gelombang mikro karena keduanya adalah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Kini, ada berbagai alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio atau mikro seperti televisi, radio, telepon seluler, dan wireless LAN. Maka tidaklah mustahil malaikat bisa berbicara dengan Nabi dalam kondisi ia merupakan sinar elektromagnetik.
Penutup
Saya berpendapat bahwa tidak salahnya untuk menerjemahkan rupa bentuk malaikat melalui pendekatan sains. Malaikat adalah salah satu makhluk Allah dan sudah pasti ia sebagian dari sunnatullah. Selagi kita tidak melampaui keterbasan akal dengan mempelajari Zat Allah, untuk saya tidak salah jika mempelajari ciptaan Allah termasuk Malaikat sendiri. Bukankah Allah sendiri mendorong kita melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya dengan mempelajari alam-Nya? Daripada saya mengkaji sama ada Allah itu berada di atas arasy atau tidak bertempat, atau mempunyai tangan atau tidak mempunyai tangan, yang akhirnya tidak mendatangkan jawapan sebaliknya kekeliruan demi kekeliruan yang menatijahkan perdebatan sia-sia, lebih baik saya mengkaji ciptaan-Nya untuk memerhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Bagi saya, perkara itu lebih menambah iman.
Wallahua'lam.
- Artikel iluvislam.com
Sains itu Hukum/Ilmu, dan Hukum itu sebuah ciptaan. Ciptaan itu dibuat oleh Pencipta. Pencipta? Yaitu Allah SWT :)