Ada banyak dokter di Amerika Serikat yang menolak memisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan. Mereka juga bpendapat bahwa shalat memiliki sejumlah manfaat dibidang medis dan kedokteran.
Dalam sebuah konferensi tahunan yang dihadiri oleh 250 dokter, sebanyak 99 persen dokter menyatakan pasien mereka mendapatkan kesembuhan signifikan ketika dianjurkan melaksanakan shalat. Dalam konfernsi lain disebuah universitas di Amerika yang dihadiri 1000 orang praktisi dibidang kesehatan, juga ditegaskan adanya hubungan antara kesembuhan dengan shalat.
Ketika seseorang yang sakit berkomunikasi dengan Allah, maka kekebalah tubuhnya akan bertambah. Ini fakta ilmiah, karena kekebalan tubuh adalah sistem menakjubkan yang diciptakan Allah pada diri manusia untuk melawan segala penyakit. Sistem yang amat penting ini akan menguat dengan adanya kontak dan komunikasi dengan Allah. Dan sistem ini akan melemah jika seseorang dilanda kegelisahan dan kegundahan. Iman yang sesungguhnya juga merupakan sumber kesehatan.
Sejumlah fakta ilmiah membuktikan bahwa shalat dapat membantu meringankan berbagai penyakit, bahkan penyakit bandel sekalipun. Sebuah riset ilmiah juga menyimpulkan bahwa kesehatan akal pasien yang rajin melakukan shalat akan semakin membaik, karena mereka jarang terserang depresi. Selain itu, mereka juga tidak akan pernah berpikir untuk bunuh diri. Mereka juga sangat yakin kepada Allah dan pasrah pada kehendak-Nya.
“Katakanlah: ”Sekali-sekali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal” (QS.At-Taubah: 51)
Diriwayatkan dari Mu’adz, ia berkata, “Aku dibonceng Rasulullah naik seekor keledai bernama Ufair. Kemudian Rasulullah bersabda kepadaku, “wahai Mu’adz, tahukah kau apa saja hak Allah atas hamba-hamba-Nya, dan apa saja hak hamba atas Allah?
“Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu,” jawabku
Beliau melanjutkan, “Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah agar mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Sedangkan hak hamba atas Allah adalah, agar Allah tidak mengazab orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”
Lalu aku bertanya kepada beliau, “ Wahai Rasulullah, bolehkah aku beritahukan hal ini kepada orang-orang ?”
Beliau menjawab, “Jangan kau beritahu kabar gembira ini pada mereka sehingga mereka akan santai dan merasa percaya diri” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?
Allah memberikan kita hak yang harus ditunaikan-Nya, yaitu agar Dia tidak mengazab kita. Saat seorang mukmin berhubungan dengan Allah dan meta’atinya dalam segala bidang kehidupan, maka ia akan merasa aman dan damai di dunia. Allah berfirman, “
“Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?”
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?
Melalui sejumlah riset dan penelitian, para ilmuan telah sampai pada kesimpulan bahwa pasien yang taat beragama dan menjalin hubungan dengan Allah, akan lebih cepat sembuh dan lebih sehat daripada orang yang jauh dari-Nya
Sumber : buku pintar SAINS DALAM AL-QURAN
karya Dr. Nadiah thayyarah