KAJIAN MALAIKAT MENURUT PERSPEKTIF SAINS


Salah satu Rukun Iman adalah percaya kepada Malaikat. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana caranya kita mendatangkan kepercayaan kepada malaikat? Keimanan tidak datang secara bergolek. Keimanan kepada Allah bisa datang dengan meneliti, menghayati dan memikirkan tentang ciptaan-Nya di alam ini.Keimanan kepada Nabi bisa datang dengan mukjizat-mukjizat yang dikaruniakan Allah kepada mereka. Tapi bagaimana pula keimanan kepada Malaikat? Apakah tanda-tanda keberadaan Malaikat?

Sebelum menjelaskan tentang keberadaan Malaikat, seseorang itu harus tahu sifat-sifat malaikat itu sendiri. Al-Qur'an dan Hadis banyak menjelaskan kepada kita tentang sifat-sifat malaikat.

1. Malaikat diciptakan dari cahaya



Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Aisyah RA:

"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan manusia diciptakan dari apa yang diceritakan kepadamu (tanah)" [Riwayat Muslim]

2. Malaikat tidak berkehendak, tidak nafsu.

Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?" [Al-Furqaan: 7]

3. Malaikat taat melaksanakan perintah Allah tanpa sedikitpun membantah.

"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud."[Al-A'raaf: 206]

4. Malaikat dikaruniai Allah kekuatan.

"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." [Al-Haaqqah: 17]

5. Malaikat bisa berubah menjadi apapun dengan izin Allah.

Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit" [Huud: 77]

Malaikat Satu Bentuk Daya

Malaikat adalah jamak pada kata Arab yaitu 'Malak' yang berarti daya (force). Dalam hadits Rasulullah, ada disebutkan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Cahaya merupakan sinar elektromagnetik yang membawa energi dan momentum dan dampaknya dapat dilihat ketika berinteraksi dengan materi. Hal ini sejalan dengan makna malaikat itu sendiri yang berarti forces atau daya.

Penciptaan Malaikat tidak seperti Manusia. Manusia diciptakanhasil dari reaksi biokimia. Justru, Manusia harus patuh kepadahukum (sunnatullah) biokimia yaitu emosi, makan dan menikah(memiliki kelamin). Sebaliknya sinar elektromagnetik dibuat darireaksi fisik. Maka itu sinar elektromagnetik tidak terkena hukumbiokimia dan hal ini sejalan dengan sifat Malaikat itu sendiri yaitutidak emosi, tidak bernafsu (klaim biologi) dan tidak kelamin.


Menurut penelitian, cahaya dapat bergerak di dalam vakum dengan kecepatan 299,792,458 meter per detik. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:

".. Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya."[Al-Mursalaat: 2]

Patuh Hukum Alam

Malaikat adalah makhluk Allah yang sangat disiplin, patuh dan tidak pernah membantah perintah-Nya. Malaikat bisa diinterpretasikan sebagai utusan atau alat Allah dalam mengatur alam ini. Menjadi sifat sesuatu alat untuk patuh kepada pemiliknya. Seperti komputer yang diprogram untuk patuh menerima instruksi oleh pembuatnya, Malaikat juga diprogram untuk patuh dan taat kepada perintah Allah. Kita melihat sinar elektromagnetik juga selalu 'patuh' pada hukum fisika yang telah ditetapkan Allah. Jika sinar elektromagnetik ini tidak 'patuh', Albert Einstein tidak akan memasukkan nilai c (kecepatan cahaya) dalam formulanya; E = mc2 sebagai konstanta (constant).

Di segenap penjuru alam ini, ada banyak bukti kepatuhan Malaikat terhadap perintah Allah. Misalnya, antara tugas Malaikat adalah menurunkan hujan. Tugas Malaikat ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Menurut hukum fisika, transfer panas terjadi melalui tiga cara yaitu konduksi, perolakan dan sinar. Melalui sinar, matahari dapat mentransfer panas (energi) ke atas air di lautan Bumi. Setelah memperoleh energi, air di lautan menguap ke udara lalu terkondensasi membentuk hujan.

Tanpa sinar, tidak mungkin proses siklus hujan terjadi karena Hukum Keabadian Energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, ia hanya bisa berubah bentuk.Maka secara ilmiah, air tidak bisa secara tiba-tiba menguap ke udara tanpa ada energi yang ditransfer. Maka Allah menetapkan agar energi dari Matahari untuk menjadi sumber energi untuk air di Bumi dapat menguap dan Allah memberi tugas kepada malaikat (cahaya) untuk menjadi perantara transfer energi ini.Maka terjadilah siklus hujan. Subhanallah!

Penjelmaan Hologram

Al-Qur'an pernah menceritakan kepada kita bahwa malaikat pernah diutus kepada para Nabi menjelma dalam bentuk manusia. Hal ini tidak mustahil dan dapat dipahami dengan mudah. Teknologi kini memungkinkan kita menciptakan gambar 3D dengan hologram. Gambar 3D hologram dapat dibuat dengan menggunakan sinar laser dan sinar cahaya yang mana keduanya adalah sinar elektromagnetik. Hologram bukan sekedar menciptakan gambar 3D, akan tetapi hologram juga digunakan sebagai fitur-fitur keamanan dalam kartu kredit, kartu identitas, lisensi mobil atau VCD / DVD original untuk membedakan antara palsu dan murni. Sifat hologram yang membedakan kepalsuan dan keaslian sejalan dengan sifat Malaikat dalam firman Allah:

".. Dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya." [Al-Mursalaat: 4]

Bagaimana dengan komunikasi? Sinar elektromagnetik dapat diklasifikasikan ke beberapa jenis tergantung pada frekuensi gelombang. Jenis-jenisnya termasuk gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi infrared, cahaya, sinar UV, X-rays dan sinar gamma. Komunikasi dapat dilakukan melalui gelombang radio atau gelombang mikro karena keduanya adalah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Kini, ada berbagai alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio atau mikro seperti televisi, radio, telepon seluler, dan wireless LAN. Maka tidaklah mustahil malaikat bisa berbicara dengan Nabi dalam kondisi ia merupakan sinar elektromagnetik.

Penutup

Saya berpendapat bahwa tidak salahnya untuk menerjemahkan rupa bentuk malaikat melalui pendekatan sains. Malaikat adalah salah satu makhluk Allah dan sudah pasti ia sebagian dari sunnatullah. Selagi kita tidak melampaui keterbasan akal dengan mempelajari Zat Allah, untuk saya tidak salah jika mempelajari ciptaan Allah termasuk Malaikat sendiri. Bukankah Allah sendiri mendorong kita melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya dengan mempelajari alam-Nya?
Daripada saya mengkaji sama ada Allah itu berada di atas arasy atau tidak bertempat, atau mempunyai tangan atau tidak mempunyai tangan, yang akhirnya tidak mendatangkan jawapan sebaliknya kekeliruan demi kekeliruan yang menatijahkan perdebatan sia-sia, lebih baik saya mengkaji ciptaan-Nya untuk memerhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Bagi saya, perkara itu lebih menambah iman.

Wallahua'lam.

- Artikel iluvislam.com

Sains itu Hukum/Ilmu, dan Hukum itu sebuah ciptaan. Ciptaan itu dibuat oleh Pencipta. Pencipta? Yaitu Allah SWT :)

0 komentar:

Post a Comment