Cinta Alam Kewajiban Manusia Beriman



Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.
Semakin berkembangnya jaman dan teknologi, lingkungan adalah salah satu yang mengalami dampak buruk. Eksploitasi dilakukan secara besar-besaran, dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Banyak hutan yang ditebangi, lalu diganti hutan-hutan beton yang menjulang tinggi. Setelah itu daerah sekitar hutan tidak mempunyai peresapan air yang cukup, dan akhirnya bencana tanah longsor dan banjir pun datang, ketika musim hujan tiba.

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui. (QS.2:22)

Hal itulah yang sekiranya terjadi di era globalisai seperti saat ini. Di tengah sibuknya kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhanya, banyak hutan dan lingkungan lainnya yang menjadi korban dari tangan-tangan manusia. Sungguh ironis memang, banyak warga di perkotaan yang memelihara tanaman yang harganya sangat mahal, bahkan perawatannya pun juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Sebagai salah satu hobi mereka, atau sekedar mengisi waktu luangnya. Seandainya mereka mau mengalihkan uang yang mereka punya untuk membiayai konservasi , tentu akan sangat berguna sekali. Sebagai orang yang bijak, sudah sepantasnya kita bisa merasakan fenomena yang sedang terjadi ini. Hujan yang turun tidak menentu, banjir terjadi dimana-mana, kebakaran hutan, longsor, hingga wabah ulat bulu yang muncul hingga jutaan disekitar lingkungan hunian manusia... apa yang sebenarnya yang telah terjadi?

Disetiap terjadi bencana yang menimbulkan banyak korban, dan berbagai kerusakan  selalu kita mengatakan "SABAR YA.... INI KEHENDAK ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA" atau "INI ADALAH PROSES ALAMI, HARAP MAKLUM..", 

yang seolah olah semua kejadian selalu Allah lah pangkal penyebabnya, dan  seolah olah Allah telah bertindak sewenang wenang dan telah berbuat sekehendak Nya sendiri, sehingga kita berkata demikian, karena memang kita sebagai manusia  ciptaan Allah yang sangat lemah, sudah seharusnya dan sepantasnya berkata  demikian, tapi benarkah, kerusakan dan kehancuran yang kita alami, kita hadapi  dan kita rasakan, benar benar hanya Allah sumber penyebabnya, mari kita sedikit  merenung dengan firman Allah SWT, dalam QS. Ar-Rum (30) ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dari ayat diatas, dijelaskan bahwa kerusakan yang terjadi dimuka bumi ini bukan semata-mata karena Allah swt. Tapi karena ulah tangan manusia sendiri. Dan sahabat, tahukah bahwa manusia juga bukan hanya telah merusak/tidak peduli terhadap lingkungan sekitar yang telah memenuhi kebutuhan manusia, tapi juga telah merusak dirinya sendiri. Seperti rusaknya moral, politik, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya itu semua atas perbuatan manusia sendiri, sadarkah dengan berbuat tidak jujur, berkorupsi, menyontek, berdagang dengan kayu-kayu illegal, hewan yang dilindungi kita semua telah tidak peduli terhadap masa depan sendiri, dan telah berhasil mempedulikan hasrat syetan.. hingga akhirnya semuanya kembali kepada diri kita sendiri?


Allah SWT, mengingatkan kepada kita dengan berbagai musibah agar kita sadar dan hanya menempatkan Allah SWT sebagai, Pemilik, Pemimpin, dan Maha Raja yang  tidak ada bandingan dan tidak sebanding dengan apapun serta kita dianjurkan  mengikuti petunjuk dan langkah Rasul Rasul utusan Allah serta menjauhi dan menempatkan setan Laknatulloh sebagai musuh, agar kita diakhirat nanti tidak merasakan azab Nya Allah yang sangat pedih, sebagai mana firman Allah dalam QS. An-Nahl (16) ayat 63.

تَاللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ

Demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), Maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.


Untuk itu, marilah mulai saat ini, sekarang juga kita harus peduli terhadap lingkungan disekitar kita, jika telah banyak yang kita dapatkan dari lingkungan sekitar kita, maka kita juga harus menjaga agar lingkungan kita tetap terjaga dengan baik. Jangan hanya ingin mengambil buahnya saja lantas kita tidak mau menyiramnya, begitu pula dengan diri kita sendiri jangan biarkan diri kita ini rusak karena kita sendiri, jika kita menikmati sehatnya tubuh maka kita harus mau menjaga kondisi tubuh dengan baik dan jika ingin menjadi manusia yang berkualitas dihadapan Allah maka, rawat dan pedulikan diri kita terhadap sesuatu yang baik. Fungsikan semua sensor kebaikan yang ada dalam diri kita untuk alam, lingkungan, diri dan keluarga kita, agar kita menjadi manusia yang sehat, berkualitas dan indah dihadapan Allah swt. Ingatlah, Islam datang itu Rahmatallil'alamin untuk semua yang ada di dunia tidak hanya manusia saja.

وَ مَآ اَرْسَلْنكَ اِلاَّ رَحْمَةً لّلْعَالَمِيْنَ

Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [QS. Al-Anbiyaa' : 107]


--irM@--
Percikaniman.org

0 komentar:

Post a Comment